Hadits: Celakalah Tumit Yang Tidak Terkena Air Wudu
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعٰلَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ،
أَمَّا بَعْدُ.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita akan bersama-sama mengkaji sebuah hadits Rasulullah ﷺ yang berkaitan langsung dengan ibadah yang kita lakukan setiap hari, yaitu wudhu. Mengapa tema ini begitu penting untuk kita bahas? Karena di tengah masyarakat kita, masih banyak yang menganggap wudhu sekadar formalitas sebelum shalat, bukan sebagai ibadah yang harus dilakukan dengan sempurna.
Berapa banyak di antara kita yang berwudhu dengan terburu-buru? Kadang hanya sekadar membasahi anggota tubuh tanpa memperhatikan apakah air benar-benar merata. Bahkan, ada yang tidak sadar bahwa sebagian anggota tubuh yang wajib dibasuh masih kering, seperti bagian tumit, sela-sela jari, atau siku. Padahal, menyempurnakan wudu bukan sekadar sunnah, tetapi bagian dari kesempurnaan ibadah yang berpengaruh langsung terhadap sahnya shalat kita. Betapa ruginya jika kita rajin shalat, tetapi wudhu kita tidak sah hanya karena kita lalai dalam menyempurnakannya.
Semoga dengan kajian ini, kita bisa lebih memahami pentingnya wudhu, menyempurnakan tata caranya, dan mendapatkan keberkahan dari ibadah yang dilakukan dengan benar. Mari kita simak dan renungkan hadits ini dengan hati yang terbuka, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
-----
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu berkata:
رَأَى رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْمًا يَتَوَضَّؤُونَ، فَرَأَى أَعْقَابَهُمْ
تَلُوحُ، فَقَالَ: وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ،
أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ.
Rasulullah ﷺ melihat suatu kaum yang sedang berwudu, lalu beliau melihat tumit mereka tidak terkena air (masih kering). Maka beliau bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terkena air) dari (siksa) neraka! Sempurnakanlah wudu kalian."
HR Al-Bukhari (60),
Muslim (241), Abu Dawud (97), An-Nasa’i (111), Ibnu Majah (450), dan Ahmad
(6809).
Syarah Hadits
كانَ النَّبِيُّ صلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ دَائِمًا مَا يَتَفَقَّدُ أَصْحَابَهُ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ
Nabi
ﷺ selalu memperhatikan para sahabatnya –
semoga Allah meridhai mereka –
خَاصَّةً فِي عِبَادَاتِهِمْ؛ لِيُعَلِّمَهُمْ
وَيُرْشِدَهُمْ
terutama
dalam ibadah mereka, agar beliau dapat mengajari dan membimbing mereka.
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّهُ صلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ "رَأَى قَوْمًا"
Dalam
hadis ini, disebutkan bahwa Nabi ﷺ
"melihat suatu kaum".
أَيْ: بَعْضَ أَصْحَابِهِ بَعْدَ وُضُوئِهِمْ
Yaitu,
beberapa sahabatnya setelah mereka berwudu.
"وَأَعْقَابُهُمْ تَلُوحُ"
"Dan
tumit mereka tampak (kering)."
أَيْ: يَظْهَرُ مِنْهَا أَنَّهَا لَمْ
يَمَسَّهَا مَاءٌ
Artinya,
terlihat bahwa bagian tersebut tidak terkena air.
وَالْعَقِبُ: مُؤَخِّرَةُ الْقَدَمِ
Dan
'tumit' adalah bagian belakang kaki.
فَقَالَ النَّبِيُّ صلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عِنْدَمَا رَأَى مِنْهُمْ ذَلِكَ
Maka
Nabi ﷺ bersabda
ketika melihat hal tersebut pada mereka:
"وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ"!
"Celakalah
bagi tumit-tumit (yang tidak terkena air) dari (siksa) neraka!"
وَهَذَا وَعِيدٌ وَتَهْدِيدٌ لِأَصْحَابِ
الْأَعْقَابِ الَّتِي لَمْ يَمَسَّهَا الْمَاءُ بِعَذَابِ النَّارِ
Ini
adalah ancaman dan peringatan bagi orang-orang yang tumitnya tidak terkena air
(saat berwudu) dengan azab neraka.
ثُمَّ قَالَ صلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ"
Kemudian
Nabi ﷺ bersabda:
"Sempurnakanlah wudu kalian."
أَيْ: بِإِتْمَامِهِ وَالْمُبَالَغَةِ فِيهِ،
وَإِعْطَاءِ كُلِّ عُضْوٍ حَقَّهُ مِنَ الْمَاءِ
Yaitu,
dengan menyempurnakannya, melakukannya dengan maksimal, serta memastikan setiap
anggota tubuh mendapatkan bagian air yang cukup.
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ: الْحَثُّ عَلَى
تَفَقُّدِ الْأَمَاكِنِ الَّتِي لَا يَصِلُ إِلَيْهَا الْمَاءُ غَالِبًا عِنْدَ
الْوُضُوءِ، كَالْأَعْقَابِ
Dalam
hadis ini terdapat anjuran untuk memperhatikan bagian tubuh yang sering kali
tidak terkena air saat berwudu, seperti tumit.
وَفِيهِ: التَّحْذِيرُ وَالتَّرْهِيبُ مِنْ
تَرْكِ إِسْبَاغِ الْوُضُوءِ
Dan
dalam hadis ini juga terdapat peringatan dan ancaman bagi orang yang tidak
menyempurnakan wudunya.
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/29155
Pelajaran dari Hadits ini
Hadits ini mengandung banyak pelajaran penting terkait dengan kesempurnaan wudhu dan bagaimana Rasulullah ﷺ membimbing para sahabat dalam menjalankan ibadah dengan benar. Berikut adalah beberapa poin pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini:
1. Kepedulian Rasulullah ﷺ terhadap Ibadah Para Sahabat
✅ Rasulullah ﷺ selalu memperhatikan keadaan para sahabatnya, terutama dalam hal ibadah.
✅ Beliau tidak hanya memerintahkan, tetapi juga mengawasi dan memastikan ibadah mereka dilakukan dengan benar.
✅ Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin atau pendidik harus peduli terhadap pengikut atau murid-muridnya, serta membimbing mereka dalam menjalankan ajaran agama dengan sempurna.
2. Pentingnya Menyempurnakan Wudhu
✅ Rasulullah ﷺ memperingatkan ancaman neraka bagi mereka yang tidak menyempurnakan wudhu, khususnya pada bagian yang sering terlewat seperti tumit (al-a’qāb).
✅ Ini menunjukkan bahwa wudhu yang tidak sempurna dapat menyebabkan ketidaksahan shalat, karena wudhu adalah syarat sahnya shalat.
✅ Menyempurnakan wudhu berarti memastikan seluruh anggota tubuh yang wajib terkena air benar-benar terbasuh dengan baik.
3. Ancaman Bagi yang Lalai dalam Wudhu
✅ Sabda Rasulullah ﷺ "ويل للأعقاب من النار" (Celakalah tumit-tumit yang tidak terkena air dari siksa neraka!) menunjukkan bahwa lalai dalam wudhu bukanlah perkara ringan.
✅ Ancaman neraka dalam hadits ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam wudhu bukan sekadar kekurangan kecil, tetapi bisa berdampak besar pada akhirat.
✅ Hadits ini memperingatkan kita untuk tidak meremehkan wudhu dan selalu memastikan bahwa air mengenai seluruh anggota yang wajib dibasuh.
4. Wudhu yang Benar Memerlukan Perhatian dan Ketelitian
✅ Bagian tubuh yang sering tidak terbasuh secara sempurna, seperti tumit, sela-sela jari, dan bagian siku, perlu mendapat perhatian khusus saat berwudhu.
✅ Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk "أسبغوا الوضوء" (Sempurnakanlah wudhu!), yang berarti harus melakukan wudhu dengan baik, tidak tergesa-gesa, dan memastikan semua bagian terkena air.
✅ Seorang Muslim harus serius dalam beribadah dan tidak asal-asalan dalam menjalankan syariat.
5. Prinsip dalam Menyempurnakan Wudhu
✅ Berdasarkan hadits ini, para ulama menetapkan tiga tingkatan penyempurnaan wudhu:
- Wajib (فرض): Membasuh seluruh anggota wudhu minimal satu kali hingga merata.
- Sunnah (سنة): Membasuh tiga kali, sebagaimana kebiasaan Rasulullah ﷺ.
- Mustahab (مستحب): Memastikan air benar-benar merata dan membasuh lebih dari tiga kali dalam batas yang tidak berlebihan.
6. Menyempurnakan Wudhu Adalah Bagian dari Kesempurnaan Ibadah
✅ Kesempurnaan wudhu adalah bagian dari kesempurnaan shalat.
✅ Jika seseorang tidak memperhatikan wudhunya, maka ia juga berisiko kehilangan kesempurnaan dalam shalatnya.
✅ Hadits ini mengajarkan bahwa seorang Muslim harus memperhatikan setiap detail ibadahnya, termasuk ibadah yang dianggap ringan seperti wudhu.
7. Tanggung Jawab Seorang Guru atau Ulama
✅ Rasulullah ﷺ tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga langsung memeriksa praktik ibadah para sahabat.
✅ Ini menjadi contoh bagi para ulama, guru, dan orang tua untuk selalu membimbing umat agar menjalankan ibadah dengan benar.
✅ Ketika melihat kesalahan, seorang pendidik harus memberikan teguran dengan cara yang bijak dan tegas, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah ﷺ.
8. Ibadah yang Baik Dimulai dari Hal-hal Kecil
✅ Wudhu adalah ibadah yang dilakukan setiap hari, namun sering kali dianggap sepele.
✅ Islam mengajarkan bahwa ibadah yang besar (seperti shalat) harus dimulai dengan penyempurnaan hal-hal yang kecil (seperti wudhu).
✅ Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, tidak ada ibadah yang remeh, semuanya memiliki nilai dan konsekuensi yang besar.
Penutup
Kajian
Hadirin yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, dalam kajian ini, kita telah membahas betapa pentingnya memperhatikan wudhu dengan baik dan benar, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat. Hadits yang kita pelajari menegaskan bahwa kelalaian dalam berwudhu, meskipun tampak sepele, dapat berakibat besar hingga menjadi sebab ancaman siksa di akhirat. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan kebiasaan menyempurnakan wudhu sebagai bagian dari kesempurnaan ibadah shalat kita.
Sebagai kesimpulan, ada beberapa poin utama yang harus kita pegang teguh:
- Wudhu bukan sekadar syarat sah shalat, tetapi juga ibadah yang harus dilakukan dengan sempurna. Kita tidak boleh asal-asalan atau tergesa-gesa, tetapi harus memastikan bahwa semua anggota wudhu benar-benar terkena air.
- Rasulullah ﷺ memberikan ancaman keras bagi mereka yang tidak menyempurnakan wudhu. Ini menunjukkan bahwa wudhu yang tidak sempurna bisa berakibat buruk pada amalan shalat kita.
- Perhatian terhadap bagian tubuh yang sering terlewatkan dalam wudhu. Seperti tumit, sela-sela jari, dan bagian siku, yang sering kali tidak terkena air dengan sempurna.
- Pentingnya kepedulian seorang guru atau pemimpin dalam membimbing umat. Rasulullah ﷺ tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga langsung membimbing dan menegur ketika ada kesalahan dalam praktik ibadah.
- Kesempurnaan ibadah dimulai dari hal-hal kecil. Jika kita ingin shalat kita diterima dan diberkahi, maka kita harus memastikan bahwa wudhu kita juga dilakukan dengan sempurna.
Nasihat dan Saran
Kepada diri kita semua, mari kita jadikan ilmu yang telah kita pelajari hari ini sebagai pengingat untuk selalu memperbaiki kualitas wudhu kita. Jangan sampai kita lalai dalam berwudhu, karena wudhu yang sempurna bukan hanya membersihkan fisik, tetapi juga menyucikan hati dan menjadi sebab dihapusnya dosa-dosa kecil.
Mari kita praktikkan dan ajarkan ilmu ini kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita, agar semakin banyak kaum Muslimin yang menjaga kesempurnaan wudhu mereka.
Harapan untuk Para Peserta Kajian
Semoga setelah mengikuti kajian ini, kita semua lebih berhati-hati dan lebih serius dalam berwudhu, serta memahami bahwa ibadah yang sempurna dimulai dari persiapan yang baik. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjaga wudhu, sehingga di hari kiamat nanti wajah kita bersinar karena bekas wudhu yang kita jaga dengan baik.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ.
(Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga kesucian diri).
وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ
إِلَىٰ أَقْوَمِ الطَّرِيقِ.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ، وَجَزَاكُمُ اللَّهُ خَيْرًا، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.