Hadits: Tidak ada Kematian di Surga dan Neraka
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ, Dzat yang Maha Hidup dan Maha Kekal, yang telah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian bagi manusia. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah ﷺ, manusia terbaik yang telah mengajarkan kita hakikat kehidupan dan akhirat, beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Salah satu kenyataan yang tidak bisa kita hindari di dunia ini adalah kematian. Ia menjadi pemutus segala kesenangan dunia dan pintu menuju kehidupan yang abadi. Namun, apakah kehidupan setelah mati itu masih mengenal kematian? Inilah yang akan kita bahas dalam kajian hari ini.
Dalam hadits yang akan kita kaji, Rasulullah ﷺ menggambarkan bagaimana di hari kiamat nanti, kematian akan didatangkan dalam bentuk seekor kambing berwarna putih kehitaman, lalu disembelih di antara penghuni surga dan neraka.
Sebaiknya kita membaca haditsnya secara lengkap.
-----
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
يُؤْتَى بالمَوْتِ
كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أمْلَحَ، فيُنادِي مُنادٍ: يا أهْلَ الجَنَّةِ،
فَيَشْرَئِبُّونَ ويَنْظُرُونَ، فيَقولُ: هلْ تَعْرِفُونَ هذا؟ فيَقولونَ: نَعَمْ،
هذا المَوْتُ، وكُلُّهُمْ قدْ رَآهُ، ثُمَّ يُنادِي: يا أهْلَ النَّارِ،
فَيَشْرَئِبُّونَ ويَنْظُرُونَ، فيَقولُ: هلْ تَعْرِفُونَ هذا؟ فيَقولونَ: نَعَمْ،
هذا المَوْتُ، وكُلُّهُمْ قدْ رَآهُ، فيُذْبَحُ، ثُمَّ يقولُ: يا أهْلَ الجَنَّةِ،
خُلُودٌ فلا مَوْتَ، ويا أهْلَ النَّارِ، خُلُودٌ فلا مَوْتَ. ثُمَّ قَرَأَ:
{وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ}،
وهَؤُلاءِ في غَفْلَةٍ أهْلُ الدُّنْيا {وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ} [مريم: 39]
Akan
didatangkan kematian dalam bentuk seekor domba jantan berwarna putih kehitaman,
lalu seorang penyeru berseru, "Wahai penghuni surga!" Maka mereka pun
menegakkan leher dan melihat (ke arahnya). Kemudian dikatakan, "Apakah
kalian mengenal ini?" Mereka menjawab, "Ya, ini adalah
kematian," dan semuanya telah melihatnya.
Lalu
penyeru itu berseru lagi, "Wahai penghuni neraka!" Maka mereka pun
menegakkan leher dan melihat (ke arahnya). Kemudian dikatakan, "Apakah
kalian mengenal ini?" Mereka menjawab, "Ya, ini adalah
kematian," dan semuanya telah melihatnya.
Maka
kematian itu disembelih, kemudian dikatakan, "Wahai penghuni surga,
(kalian akan mengalami) keabadian dan tidak akan ada lagi kematian! Dan wahai
penghuni neraka, (kalian akan mengalami) keabadian dan tidak akan ada lagi
kematian!"
Kemudian
Nabi membaca firman Allah:
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika
segala urusan telah diputus, sementara mereka dalam keadaan lalai", yaitu mereka yang hidup di dunia dalam kelalaian, "dan mereka
tidak beriman." (QS. Maryam: 39).
HR Al-Bukhari
(4730) dan Muslim (2849)
Syarah Hadits
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُرَقِّقُ قُلُوبَ النَّاسِ
Nabi ﷺ melembutkan hati manusia
بِالتَّرْغِيبِ تَارَةً وَبِالتَّرْهِيبِ
أُخْرَى
dengan memberi motivasi (janji pahala) sekali waktu dan ancaman (peringatan
siksa) di waktu lain
وَكَانَ يُخْبِرُهُمْ بِمَا أَطْلَعَهُ
اللَّهُ عَلَيْهِ مِنْ أُمُورِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Dan beliau memberitahu mereka tentang perkara hari kiamat yang Allah
perlihatkan kepadanya
وَمَا سَيَكُونُ مِنْ خُلُودٍ فِي الْجَنَّةِ
أَوِ النَّارِ
dan apa yang akan terjadi berupa kekekalan di surga atau neraka
حَتَّى يَكُونَ النَّاسُ عَلَى حَذَرٍ
وَوَجَلٍ
sehingga manusia menjadi waspada dan takut
فَيَعْمَلُوا وَيَجْتَهِدُوا فِي
الصَّالِحَاتِ
lalu mereka beramal dan bersungguh-sungguh dalam kebaikan
وَيَبْتَعِدُوا عَنِ الذُّنُوبِ
وَالسَّيِّئَاتِ
dan menjauhi dosa serta keburukan
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يُبَيِّنُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dalam hadits ini, Nabi ﷺ menjelaskan
أَنَّهُ يُؤْتَى بِالْمَوْتِ وَهُوَ مَخْلُوقٌ
مِنْ مَخْلُوقَاتِ رَبِّ الْعِزَّةِ
bahwa kematian akan didatangkan, dan ia adalah makhluk dari makhluk-makhluk
Rabb yang Maha Mulia
وَيَدُلُّ عَلَيْهِ قَوْلُهُ تَعَالَى:
{الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ} [الْمُلْكِ: ٢]
Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala: {Dialah yang menciptakan kematian
dan kehidupan} (QS. Al-Mulk: 2)
وَذَلِكَ الْمَوْتُ يُصَوَّرُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
Dan kematian itu akan diwujudkan pada hari kiamat
«كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ»
dengan bentuk seperti kambing jantan berwarna putih kehitaman
أَي: فِيهِ بَيَاضٌ وَسَوَادٌ، لَكِنَّ
سَوَادَهُ أَقَلُّ
yakni memiliki warna putih dan hitam, tetapi warna hitamnya lebih sedikit
وَالْكَبْشُ: فَحْلُ الضَّأْنِ
Kambing jantan: adalah pejantan dari domba
وَعِنْدَ التِّرْمِذِيِّ: «فَيُوقَفُ عَلَى
السُّورِ الَّذِي بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ»
Dalam riwayat Tirmidzi: "Maka ia akan ditempatkan di tembok yang berada di
antara surga dan neraka"
«فَيُنَادِي مُنَادٍ» أَي:
يَقُولُ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِالنِّدَاءِ
"Lalu seorang penyeru memanggil", yakni malaikat yang ditugaskan
untuk menyeru berkata
«يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ، فَيَشْرَئِبُّونَ»
"Wahai penghuni surga!" Maka mereka menegakkan leher mereka
أَي: يَمُدُّونَ أَعْنَاقَهُمْ وَرِقَابَهُمْ
وَيَرْفَعُونَ رُؤُوسَهُمْ وَيَنْظُرُونَ
yakni mereka mengulurkan leher, mengangkat kepala, dan melihat
«فَيَقُولُ لَهُمْ: هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟»
Lalu dikatakan kepada mereka: "Apakah kalian mengenali ini?"
فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ،
وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ
Mereka berkata: "Ya, ini adalah kematian," dan semuanya telah
melihatnya
ثُمَّ يُنَادِي الْمُنَادِي: يَا أَهْلَ
النَّارِ، فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ
Kemudian penyeru memanggil: "Wahai penghuni neraka!" Maka mereka
menegakkan leher mereka dan melihat
فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟
Lalu dikatakan: "Apakah kalian mengenali ini?"
فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ،
وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ
Mereka berkata: "Ya, ini adalah kematian," dan semuanya telah
melihatnya
فَيُذْبَحُ
Maka kematian itu disembelih
وَذَلِكَ زِيَادَةٌ فِي نَعِيمِ
الْمُؤْمِنِينَ
Hal itu menambah kenikmatan bagi orang-orang beriman
فَلَا يُفَكِّرُوا أَنَّ النَّعِيمَ
سَيَنْتَهِيَ
sehingga mereka tidak berpikir bahwa kenikmatan itu akan berakhir
وَنِكَايَةٌ فِي عَذَابِ الْكَافِرِينَ
dan sebagai siksa tambahan bagi orang-orang kafir
فَلَا يُفَكِّرُوا أَنَّ الْعَذَابَ
سَيَنْتَهِيَ
sehingga mereka tidak berpikir bahwa azab akan berakhir
ثُمَّ يَقُولُ الْمُنَادِي: يَا أَهْلَ
الْجَنَّةِ خُلُودٌ
Kemudian penyeru berkata: "Wahai penghuni surga, kalian akan kekal!"
«فَلَا مَوْتَ، وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ»
"Maka tidak ada lagi kematian, dan wahai penghuni neraka, kalian juga
kekal!"
وَكَمَا هُوَ مُقَرَّرٌ فِي عَقِيدَةِ أَهْلِ
السُّنَّةِ
Sebagaimana telah ditetapkan dalam akidah Ahlus Sunnah
وَمَا ثَبَتَ فِي النُّصُوصِ
dan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dalil-dalil
أَنَّ الْخُلُودَ فِي الْجَنَّةِ يَخْتَصُّ
بِكُلِّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
bahwa kekekalan di surga khusus bagi setiap orang yang beriman kepada Allah
ثُمَّ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ}
Kemudian Nabi ﷺ membaca: {Dan peringatkanlah mereka akan hari penyesalan}
أَي: أَنْذِرْ -يَا مُحَمَّدُ- جَمِيعَ
النَّاسِ
yaitu: "Berilah peringatan, wahai Muhammad, kepada seluruh manusia!"
{يَوْمَ الْحَسْرَةِ}
"(Tentang) Hari Penyesalan" (QS. Maryam: 39)
يَعْنِي: يَوْمَ الْقِيَامَةِ
artinya, hari kiamat
يَتَحَسَّرُ الْمُسِيءُ وَيَنْدَمُ إِذْ لَمْ
يُحْسِنْ
di mana orang yang berbuat buruk akan menyesal dan bersedih karena ia tidak
berbuat baik
وَالْمُقَصِّرُ إِذْ لَمْ يَزْدَدْ مِنَ
الْخَيْرِ
dan orang yang lalai akan menyesal karena ia tidak menambah amal kebaikan
وَمِنْ مُوجِبَاتِ تِلْكَ الْحَسْرَةِ مَا
جَاءَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ
dan di antara penyebab utama penyesalan itu adalah apa yang disebutkan dalam
hadits ini
وَهُوَ خُلُودُ الْكُفَّارِ فِي النَّارِ
yaitu keabadian orang-orang kafir di neraka
{إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ}
Ketika perkara telah diputuskan
بِأَنْ فُصِلَ بَيْنَ أَهْلِ الْجَنَّةِ
وَالنَّارِ
Dengan dipisahkannya antara penghuni surga dan neraka
وَدَخَلَ كُلٌّ إِلَى مَا صَارَ إِلَيْهِ
مُخَلَّدًا فِيهِ
Dan masing-masing masuk ke tempat yang menjadi bagiannya, dan kekal di dalamnya
{وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ}
Sedangkan mereka dalam keadaan lalai
فِي الدُّنْيَا؛ إِذِ الْآخِرَةُ لَيْسَتْ
دَارَ غَفْلَةٍ
(yaitu) di dunia, karena akhirat bukanlah negeri kelalaian
{وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ} [مَرْيَمَ: ٣٩]
Dan mereka tidak beriman (QS. Maryam: 39)
نَفَى عَنْهُمُ الْإِيمَانَ عَلَى سَبِيلِ
الدَّوَامِ
Dia meniadakan keimanan dari mereka secara terus-menerus
مَعَ الِاسْتِمْرَارِ فِي الْأَزْمِنَةِ
الْمَاضِيَةِ وَالْآتِيَةِ
Dengan kesinambungan dalam waktu yang telah lalu dan yang akan datang
عَلَى سَبِيلِ التَّأْكِيدِ وَالْمُبَالَغَةِ
Sebagai bentuk penegasan dan penekanan yang kuat
Faedah Hadits (مِنْ فَوَائِدِ الْحَدِيثِ)
فِي الْحَدِيثِ: مَصِيرُ الْإِنْسَانِ فِي
الْآخِرَةِ هُوَ الْخُلُودُ فِي الْجَنَّةِ أَوِ النَّارِ
Dalam hadits ini terdapat pelajaran bahwa nasib manusia di akhirat adalah kekal
di dalam surga atau neraka
وَفِي الْحَدِيثِ: خُلُودُ أَهْلِ النَّارِ
مِنَ الْكَافِرِينَ فِيهَا
Dan dalam hadits ini juga disebutkan bahwa kekalnya orang-orang kafir di dalam
neraka
لَا إِلَى أَمَدٍ وَلَا غَايَةٍ
Tanpa batas waktu dan tanpa ada akhirnya
بِلَا مَوْتٍ وَلَا حَيَاةٍ نَافِعَةٍ وَلَا
رَاحَةٍ
Tanpa kematian, tanpa kehidupan yang bermanfaat, dan tanpa istirahat
وَأَنَّهُمْ لَا يَخْرُجُونَ مِنْهَا
Dan mereka tidak akan keluar darinya
وَأَنَّ النَّارَ لَا تَفْنَى، وَلَا تَزُولُ،
وَلَا تَبْقَى خَالِيَةً
Dan neraka tidak akan musnah, tidak akan lenyap, serta tidak akan dibiarkan
kosong
وَأَنَّهَا إِنَّمَا تُخْلَى فَقَطْ مِنْ
عُصَاةِ أَهْلِ التَّوْحِيدِ
Akan tetapi, neraka hanya akan dikosongkan dari orang-orang yang berdosa dari
kalangan ahli tauhid
وَفِيهِ: التَّحْذِيرُ مِنْ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَمَا يَقَعُ فِيهِ
Dalam hadits ini juga terdapat peringatan tentang hari kiamat dan apa yang
terjadi padanya
وَفِيهِ: التَّحْذِيرُ الشَّدِيدُ مِنْ هَوْلِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Juga terdapat peringatan yang sangat keras tentang dahsyatnya hari kiamat
وَأَنَّهُ يَوْمُ الْحَسْرَةِ وَالنَّدَمِ
Dan bahwa hari itu adalah hari penyesalan dan kesedihan
وَفِيهِ: بَيَانُ دَوَامِ سُرُورِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ
Dalam hadits ini juga terdapat penjelasan tentang kebahagiaan abadi bagi
penghuni surga
وَدَوَامِ حُزْنِ أَهْلِ النَّارِ
Serta kesedihan yang abadi bagi penghuni neraka
Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/69361
https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/65035
Pelajaran dari hadits ini
1. Nabi Muhammad ﷺ Menggunakan Pendekatan Targhib dan Tarhib
- Rasulullah ﷺ menyampaikan ajaran Islam dengan keseimbangan antara targhib (motivasi/pemberian kabar gembira) dan tarhib (peringatan/ancaman) agar hati manusia menjadi lembut dan terdorong untuk berbuat baik.
- Penyampaian tentang akhirat bertujuan agar manusia waspada terhadap kehidupan setelah mati, sehingga mereka lebih giat dalam kebaikan dan menjauhi dosa.
2. Kematian adalah Makhluk yang Akan Dihilangkan
- Kematian bukanlah sekadar fenomena, tetapi ia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah ﷻ, sebagaimana disebut dalam firman-Nya:
﴿الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ﴾
"Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya." (QS. Al-Mulk: 2)
- Pada hari kiamat, kematian akan diwujudkan dalam bentuk seekor domba jantan berwarna putih kehitaman (كَبْشٍ أَمْلَحَ).
- Hal ini menggambarkan bahwa setelah peristiwa tersebut, tidak ada lagi kematian di surga maupun neraka.
3. Penghuni Surga dan Neraka Akan Menyaksikan Kematian Disembelih
- Kematian akan diletakkan di antara surga dan neraka.
- Penduduk surga dan neraka akan mengenali kematian, meskipun sebelumnya mereka belum pernah melihatnya secara fisik.
- Setelah itu, kematian akan disembelih, sebagai tanda bahwa tidak ada lagi kematian bagi penghuni surga maupun neraka.
4. Kebahagiaan Abadi bagi Penghuni Surga
- Setelah kematian dihilangkan, penduduk surga akan merasakan kebahagiaan yang kekal tanpa takut kehilangan nikmat tersebut.
- Ini adalah kenikmatan terbesar bagi mereka karena tidak ada lagi batas waktu atas kebahagiaan yang mereka rasakan.
- Mereka tidak akan khawatir terhadap berakhirnya kesenangan, sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan dunia.
5. Kesengsaraan Abadi bagi Penghuni Neraka
- Sebaliknya, bagi penghuni neraka, disembelihnya kematian adalah kabar buruk.
- Mereka akan mengalami siksaan abadi tanpa harapan untuk berakhir atau mati.
- Ini merupakan hukuman paling berat karena mereka tidak akan pernah terbebas dari azab neraka.
6. Keyakinan Ahlus Sunnah tentang Kekekalan Surga dan Neraka
- Hadits ini memperjelas akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah bahwa:
- Surga adalah tempat kekal bagi orang-orang beriman, baik dari umat Nabi Muhammad ﷺ maupun umat terdahulu.
- Neraka adalah tempat kekal bagi orang-orang yang kafir dan musyrik.
- Orang yang berdosa besar dari kalangan muslimin tetap memiliki harapan untuk keluar dari neraka setelah menerima hukuman sesuai dosa mereka.
7. Hari Kiamat sebagai "Yaumul Hasrah" (Hari Penyesalan)
- Nabi ﷺ mengutip firman Allah ﷻ:
﴿ وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ﴾
"Dan berilah peringatan kepada mereka tentang hari penyesalan, ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan mereka tidak beriman." (QS. Maryam: 39)
- Hari kiamat adalah hari penuh penyesalan bagi:
- Orang kafir yang mengingkari Allah ﷻ, karena mereka akan menyadari bahwa kesempatan untuk beriman telah hilang.
- Orang berdosa yang menyia-nyiakan hidupnya dengan kemaksiatan.
- Orang beriman yang kurang dalam amal saleh, karena mereka akan merasa rugi tidak memperbanyak amal kebajikan.
8. Pelajaran Penting dari Hadits
- Kehidupan dunia adalah kesempatan beramal sebelum datangnya hari kiamat.
- Setiap manusia akan menuju surga atau neraka, tanpa kemungkinan berpindah setelah keputusan akhir ditetapkan.
- Pentingnya memperbanyak amal saleh, karena azab neraka sangatlah berat dan kenikmatan surga sangatlah luar biasa.
- Allah ﷻ telah memberikan peringatan yang cukup dalam Al-Qur'an dan melalui hadits Nabi ﷺ, sehingga manusia tidak boleh lalai dan harus mempersiapkan bekal akhirat dengan baik.
Penutup Kajian
Hadits ini memberikan gambaran yang begitu jelas tentang kehidupan abadi di akhirat. Bagi penghuni surga, ini adalah kabar gembira yang tiada tara—hidup penuh kenikmatan tanpa ada batas waktu. Namun, bagi penghuni neraka, ini adalah azab yang paling mengerikan, karena penderitaan mereka tidak akan pernah berakhir.
Maka, kajian ini akan menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi. Dunia hanyalah sementara, dan pilihan kita di dunia akan menentukan di mana kita akan menghabiskan keabadian kita kelak.
Semoga dengan kajian ini, kita semakin sadar akan hakikat kehidupan dan lebih bersemangat dalam beramal saleh, agar kelak kita termasuk ke dalam golongan penghuni surga yang mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir. Aamiin.