Hadits: Bacaan 'Bismillah' Menjadi Penghalang Pandangan Jin Terhadap Aurat Manusia

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ.


Jamaah yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dalam majelis ilmu yang insyaallah penuh berkah ini. Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, pernahkah kita menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita, ada begitu banyak momen yang kita anggap remeh, padahal di dalamnya terkandung hikmah dan perlindungan yang luar biasa dari Allah? Salah satunya adalah ketika kita memasuki toilet atau kamar mandi.

Mungkin bagi sebagian dari kita, masuk toilet hanyalah rutinitas biasa, tidak ada yang istimewa. Kita seringkali tergesa-gesa, mungkin sambil memikirkan pekerjaan atau urusan lainnya. Bahkan, tak jarang kita lupa atau bahkan tidak tahu bahwa ada adab dan doa khusus yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk momen tersebut. Akibatnya, kita mungkin kurang menyadari bahwa di tempat-tempat seperti itu, kita bisa saja berinteraksi dengan makhluk lain yang tidak kasat mata, seperti jin. Betapa seringnya kita mendengar cerita atau pengalaman aneh yang dialami seseorang di toilet, atau merasa tidak nyaman tanpa tahu penyebabnya. Ini bukan sekadar mitos, melainkan sebuah realitas yang perlu kita pahami berdasarkan petunjuk agama kita.

Nah, di sinilah urgensi hadis yang akan kita kaji malam ini menjadi sangat penting. Hadis yang akan kita kaji ini, bukan sekadar petunjuk tentang adab masuk toilet. Lebih dari itu, hadis ini membuka mata kita akan adanya dimensi gaib di sekitar kita dan bagaimana Islam memberikan solusi praktis untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak terlihat. Mempelajari hadis ini bukan hanya menambah wawasan kita tentang fiqih, tetapi juga meningkatkan kewaspadaan spiritual kita. Ini tentang bagaimana kita bisa menjaga diri, menjaga aurat, dan senantiasa terhubung dengan Allah dalam setiap aktivitas, bahkan yang paling pribadi sekalipun.

Mari kita selami lebih dalam hadis ini, semoga kita bisa mengambil faedah yang besar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

-----

Dari Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

سَتْرُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلَاءَ أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللهِ

Penutup antara pandangan jin dan aurat anak Adam, ketika seseorang masuk ke kamar kecil, adalah dengan mengucapkan: 'Bismillah.'

(HR At-Tirmidzi No. 606)


Arti dan Penjelasan Per Perkataan



سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ

Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia

Pernyataan ini mengawali hadis dengan menjelaskan tujuan utama dari tindakan yang akan disebutkan, yaitu menciptakan sebuah tabir atau penghalang. Tabir ini bukan fisik, melainkan perlindungan spiritual yang mencegah pandangan jin untuk melihat aurat manusia. Konsep ini menunjukkan adanya dimensi gaib yang berinteraksi dengan kehidupan manusia, dan Islam memberikan panduan untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak kasat mata. Ini juga menggarisbawahi pentingnya aurat tidak hanya dari pandangan manusia lain, tetapi juga dari makhluk lain.


إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلَاءَ

Ketika salah seorang dari mereka (manusia) masuk ke tempat buang hajat

Perkataan ini secara spesifik menyebutkan konteks atau situasi di mana perlindungan ini diperlukan, yaitu saat seseorang memasuki "al-khala'", yang merujuk pada tempat buang hajat atau toilet. Tempat ini sering dianggap sebagai area yang rentan karena manusia berada dalam keadaan terbuka (aurat) dan mungkin kurang waspada. Dalam tradisi Islam, tempat-tempat kotor atau terpencil sering diyakini menjadi kediaman atau tempat berkumpulnya jin dan setan, sehingga memerlukan kewaspadaan dan perlindungan khusus.


أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللهِ

Hendaklah dia mengucapkan: بِسْمِ اللهِ (Dengan menyebut nama Allah)

Ini adalah inti dari petunjuk hadis, yaitu amalan atau perkataan yang harus diucapkan untuk mencapai tujuan perlindungan tersebut. Ucapan "Bismillah" (Dengan nama Allah) bukanlah sekadar kata-kata, melainkan sebuah deklarasi ketergantungan dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT sebelum memulai suatu tindakan. Dalam konteks ini, mengucapkan "Bismillah" sebelum masuk toilet berfungsi sebagai 'kunci' yang mengaktifkan perlindungan ilahi. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam aktivitas sehari-hari yang paling mendasar, seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya. Ucapan ini menegaskan bahwa segala sesuatu, bahkan yang terlihat sepele, seharusnya dimulai dengan mengingat Dzat Yang Maha Kuasa, yang akan menjadi pelindung dari segala marabahaya, termasuk dari pandangan makhluk gaib.


Syarah Hadits


عَلَّمَنا النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليْه وسلَّمَ آدابَ كلِّ شَيءٍ
Mengajarkan kepada kami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adab-adab setiap sesuatu
ومِن ذلِك آدابُ الخَلاءِ
Dan di antaranya adab-adab tempat buang air
وما يَنْبَغي فِعْلُه وقَوْلُه عندَ ذلك
Dan apa yang seharusnya dilakukan dan dikatakan saat itu
وفي هذا الحديثِ يقولُ صلَّى اللهُ عليْه وسلَّمَ: سَتْرُ
Dan dalam hadits ini, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: 'Penutupan'
أي: حِجابُ وحاجِزُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وعَوْراتِ بَني آدَمَ إذا دَخَلَ أَحَدُهم الخَلاءَ
Yaitu: Hijab dan penghalang antara pandangan jin dan aurat anak Adam ketika salah seorang dari mereka memasuki tempat buang air
وهو اسْمٌ يُطْلَقُ على كلِّ مَوضِعٍ تُقْضى فيه الحاجَةُ؛ بَوْلًا كان أو غائِطًا
Dan itu adalah nama yang digunakan untuk setiap tempat di mana kebutuhan dipenuhi; baik itu kencing atau berak
والخَلاءُ مَأْوًى ومَسْكنٌ للشَّيَاطينِ والجِنِّ
Dan tempat buang air adalah tempat tinggal dan kediaman bagi setan dan jin
لأنَّه مَوضِعٌ لا يُذْكَرُ اسْمُ اللهِ فيه
Karena itu adalah tempat yang tidak disebutkan nama Allah di dalamnya
فالحاجزُ الذي يَحجُزُ أعينَ الجنِّ عنْ عَوراتِ بَني آدَمَ هو أن يَقولَ الإنسانَ قبْلَ دُخولِ الخَلاءِ: باسِمِ اللهِ
Jadi penghalang yang menghalangi pandangan jin terhadap aurat anak Adam adalah 'hendaklah seseorang mengucapkan sebelum memasuki tempat buang air: 'Bismillah''
لأنَّ ذِكْرَ اللهِ يَحْمي الإنْسانَ مِن كلِّ سُوءٍ
Karena mengingat Allah melindungi manusia dari segala keburukan
فبِقَوْلِه تَصْرِفُ الجِنُّ أبْصارَها عن المُتَخَلِّي
Dengan mengucapkan itu, jin akan mengalihkan pandangannya dari orang yang buang air
فإذا دَخَلَ الإنْسانُ الخَلاءَ، وكَشَفَ عَوْرَتَه نَظَرَ إليْه الجِنُّ والشَّياطينُ
Ketika seseorang memasuki tempat buang air dan membuka auratnya, jin dan setan akan melihatnya
وربَّما يُؤْذَى ويَلْحَقُه ضَرَرٌ إذا لم يَقُلْ: (باسِمِ اللهِ) عندَ دُخولِ الخَلاءِ
Dan mungkin dia akan disakiti dan mendapat kerugian jika tidak mengucapkan: 'Bismillah' saat memasuki tempat buang air
فأمَّا إذا قالَ: (باسِمِ اللهِ) جَعَلَ اللهَ بَيْنَه وبَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ والشَّياطينِ حِجابًا
Namun, jika dia mengucapkan: 'Bismillah', Allah akan menjadikan penghalang antara dia dengan pandangan jin dan setan
بِبَرَكةِ (باسِمِ اللهِ)
Dengan berkahnya 'Bismillah'
وفي الحَديثِ: فَضيلةُ اسْتِصْحَابِ ذِكْرِ اللهِ في كُلِّ شَيءٍ، وعلى كلِّ الأَحايِينِ
Dan dalam hadits ini: keutamaan mengingat Allah dalam segala hal, di setiap kesempatan
وفيه: أنَ ذِكْرَ اللهِ فيه الوِقايةُ والحِمايةُ مِن كلِّ مكْروهٍ وسُوءٍ
Dan di dalamnya: bahwa mengingat Allah memberikan perlindungan dan penjagaan dari segala keburukan dan kejahatan

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/149897


Pelajaran dari hadits ini


1. Melindungi Diri dari Pandangan Gaib

Pelajaran pertama dari perkataan سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ (Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia) adalah tentang pentingnya menjaga diri dari pandangan makhluk gaib, dalam hal ini jin, terutama saat kita berada dalam kondisi yang rentan. 

Ini menunjukkan bahwa ada dimensi lain di luar apa yang bisa kita lihat dengan mata telanjang, dan Islam mengajarkan kita cara untuk berinteraksi atau melindungi diri dari pengaruhnya. 

Menjaga aurat bukan hanya dari pandangan sesama manusia, tapi juga dari jin adalah bagian dari ajaran yang komprehensif. 

Ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 27:

  يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ. 

(Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapak kamu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang (di mana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

Ayat ini menegaskan bahwa setan dan golongannya bisa melihat kita sementara kita tidak bisa melihat mereka, sehingga kita perlu perlindungan.


2. Kewaspadaan di Tempat Buang Hajat

Dari perkataan إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلَاءَ (Ketika salah seorang dari mereka (manusia) masuk ke tempat buang hajat), kita belajar bahwa ada tempat-tempat tertentu yang memerlukan kewaspadaan lebih. 

Toilet atau tempat buang hajat adalah salah satu contohnya. Secara umum, tempat-tempat yang dianggap kotor, gelap, atau terpencil sering kali diyakini sebagai tempat berkumpulnya makhluk halus. 

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk lebih berhati-hati dan tidak lengah ketika berada di tempat-tempat seperti ini. 

Ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan spiritual dan perlindungan diri dari gangguan yang tidak terlihat. Hal ini selaras dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan kita untuk mencari perlindungan saat masuk ke tempat-tempat tersebut.


3. Kekuatan Mengucapkan Basmalah

Perkataan أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللهِ (Hendaklah dia mengucapkan: Dengan menyebut nama Allah) mengajarkan kita sebuah pelajaran yang sangat fundamental: kekuatan dan pentingnya memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah (Basmalah). 

Mengucapkan "Bismillah" bukan sekadar rutinitas lisan, tetapi sebuah pengakuan bahwa kita bergantung sepenuhnya kepada Allah dan memohon pertolongan serta perlindungan-Nya dalam setiap aktivitas, sekecil apa pun itu. 

Dalam konteks ini, Basmalah berfungsi sebagai "kunci" yang membuka pintu perlindungan ilahi dari pandangan jin dan gangguan setan saat kita berada di tempat buang hajat. 

Ini adalah pengingat bahwa zikir (mengingat Allah) adalah perisai bagi seorang Muslim. Sebuah hadis dari Abu Hurairah RA diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

 كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَبْتَرُ. 

(Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan "Bismillahirrahmannirrahiim" maka terputus (keberkahannya)). 

Ini menunjukkan pentingnya Basmalah dalam setiap aktivitas kita.


4. Mengingat Allah dalam Segala Kondisi

Pelajaran tambahan yang bisa kita ambil dari hadis ini, meskipun tidak secara eksplisit dijelaskan dalam syarah per kata, adalah pentingnya mengingat Allah dalam setiap kondisi dan situasi, bahkan dalam keadaan yang seringkali dianggap 'privat' atau 'kotor'. 

Kebanyakan orang mungkin merasa aneh untuk mengingat Allah saat di toilet, namun hadis ini justru mengajarkan sebaliknya. 

Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan kehadiran Allah dan ketergantungan kepada-Nya harus menyertai kita di mana pun dan kapan pun, bahkan dalam momen-momen yang paling pribadi. 

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Ahzab ayat 41:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. 

(Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah Allah (dengan menyebut nama-Nya) sebanyak-banyaknya.

Ini menunjukkan bahwa zikir harus menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita.


5. Kebersihan Spiritual dan Fisik

Pelajaran tambahan lain yang bisa diambil adalah tentang keterkaitan antara kebersihan fisik dan spiritual

Meskipun hadis ini secara langsung berbicara tentang perlindungan dari jin, konteksnya di tempat buang hajat secara implisit menekankan pentingnya kebersihan. 

Ketika kita membersihkan diri setelah buang hajat, kita juga membersihkan diri dari najis fisik.

Mengucapkan Basmalah sebelum masuk menunjukkan kesadaran akan kebersihan spiritual dan perlindungan. 

Ini mencerminkan pandangan Islam yang holistik tentang kebersihan, yang tidak hanya mencakup fisik tetapi juga spiritual. 

Sebuah hadis dari Muslim dari Abu Malik Al-Asy'ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ. 

(Kesucian adalah sebagian dari iman.) Ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan dalam Islam.


Secara keseluruhan, hadis ini mengajarkan kita pentingnya menjaga diri dari pandangan jin saat berada di tempat buang hajat dengan mengucapkan "Bismillah". Ini menyoroti dimensi gaib dalam kehidupan, menekankan kewaspadaan di tempat-tempat tertentu, dan paling penting, menunjukkan kekuatan Basmalah sebagai perisai spiritual. Hadis ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat Allah dalam segala kondisi dan menyiratkan pentingnya kebersihan fisik dan spiritual.

 


Penutup Kajian


 Alhamdulillah, kita telah bersama-sama mempelajari hadits tentang keutamaan membaca "Bismillah" sebagai penghalang pandangan jin terhadap aurat manusia. Ini adalah bagian dari ajaran Islam yang menunjukkan betapa sempurna dan detailnya syariat dalam menjaga kehormatan serta keselamatan hamba-hamba-Nya.

Dari kajian ini, kita memahami bahwa Islam bukan hanya mengatur perkara besar seperti ibadah dan muamalah, tetapi juga memperhatikan hal-hal kecil yang sering kita anggap remeh, seperti adab dalam berpakaian dan menjaga aurat. Dengan membaca "Bismillah", kita bukan hanya melaksanakan sunnah Rasulullah ﷺ, tetapi juga mendapat perlindungan dari gangguan jin yang tak kasat mata.

Maka, marilah kita biasakan membaca "Bismillah" sebelum melepas pakaian, mengajarkan kebiasaan ini kepada keluarga kita, dan mengamalkan sunnah-sunnah lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah menjaga kita dari segala keburukan yang tampak maupun yang tersembunyi, serta menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya dalam setiap keadaan.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.


Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


علمنا النبي صلى الله عليه وسلم آداب كل شيء، ومن ذلك آداب الخلاء، وما ينبغي فعله وقوله عند ذلك. وفي هذا الحديث يقول صلى الله عليه وسلم: ستر، أي: حجاب وحاجز ما بين أعين الجن وعورات بني آدم إذا دخل أحدهم الخلاء، وهو اسم يطلق على كل موضع تقضى فيه الحاجة؛ بولا كان أو غائطا؛ والخلاء مأوى ومسكن للشياطين والجن؛ لأنه موضع لا يذكر اسم الله فيه؛ فالحاجز الذي يحجز أعين الجن عن عورات بني آدم هو أن يقول الإنسان قبل دخول الخلاء: باسم الله؛ لأن ذكر الله يحمي الإنسان من كل سوء، فبقوله تصرف الجن أبصارها عن المتخلي، فإذا دخل الإنسان الخلاء، وكشف عورته نظر إليه الجن والشياطين، وربما يؤذى ويلحقه ضرر إذا لم يقل: (باسم الله) عند دخول الخلاء، فأما إذا قال: (باسم الله) جعل الله بينه وبين أعين الجن والشياطين حجابا، ببركة (باسم الله). وفي الحديث: فضيلة استصحاب ذكر الله في كل شيء، وعلى كل الأحايين. وفيه: أن ذكر الله فيه الوقاية والحماية من كل مكروه وسوء.



Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci