Hadits: Tanda Kebaikan Muslim: Memahami Agama dengan Benar

Bismillahirrahmanirrahim

الحمدُ للهِ، نحمَدُهُ ونستعينُهُ ونستغفِرُهُ، ونعوذُ باللهِ من شرورِ أنفسِنا ومن سيئاتِ أعمالِنا، من يهدِه اللهُ فلا مضلَّ له، ومن يُضلِلْ فلا هاديَ له. وأشهدُ أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أنَّ محمدًا عبدُه ورسولُه، صلَّى اللهُ عليه وعلى آلِه وأصحابِه وسلَّمَ تسليمًا كثيرًا.

Amma ba’du.

🔸 Latar Belakang Permasalahan di Masyarakat 🔸

Hadirin yang dirahmati Allah, jika kita melihat realitas di sekitar kita, banyak orang yang merasa sukses ketika memiliki harta berlimpah, kedudukan tinggi, dan pengaruh luas di masyarakat. Namun, mereka lupa bahwa kesuksesan sejati dalam pandangan Islam bukanlah sekadar keberhasilan duniawi, melainkan keberuntungan yang dikaitkan dengan pemahaman yang benar terhadap agama.

Di zaman yang penuh fitnah ini, kita melihat semakin banyak orang yang minim pemahaman terhadap agamanya sendiri. Ada yang memahami Islam sebatas ibadah ritual tanpa menggali makna dan hikmahnya, ada pula yang menjalani kehidupan jauh dari nilai-nilai Islam karena kurangnya ilmu dan pemahaman. Bahkan, ada yang berani berbicara tentang agama tanpa dasar ilmu yang benar. Akibatnya, muncul berbagai penyimpangan, baik dalam akidah, ibadah, maupun muamalah.

Di sisi lain, ada pula fenomena di mana sebagian umat Islam merasa khawatir dengan kondisi umat yang terpecah belah, banyaknya tantangan dari musuh-musuh Islam, serta upaya pelemahan umat melalui berbagai cara. Padahal, Islam telah menjanjikan bahwa akan selalu ada sekelompok orang yang tetap teguh dalam kebenaran hingga hari kiamat.

Karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah hadits yang sangat agung, yang mengajarkan kepada kita bahwa tanda kebaikan seseorang adalah pemahamannya yang benar terhadap agama, serta bagaimana Islam akan tetap tegak meskipun banyak tantangan dan ujian.

Maka, marilah kita bersama-sama mendengarkan dan merenungi hadits ini dengan penuh perhatian, agar kita bisa mengambil manfaat yang besar darinya, serta mengamalkan ilmu yang kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

-----

Dari Mu'awiyah radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ، وَاللهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللهِ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ

Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan memahamkannya tentang agama. Dan sesungguhnya aku hanyalah pembagi, sedangkan Allah-lah yang memberi. Dan umat ini akan senantiasa tegak di atas perintah Allah, tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka, hingga datang perintah Allah

HR Al-Bukhari (71)


Syarah Hadits


اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَلِيمٌ رَحِيمٌ بِعِبَادِهِ
Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Penyantun dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.

يُحِبُّ لَهُمُ الْخَيْرَ
Dia mencintai kebaikan untuk mereka.

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يُخْبِرُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dalam hadits ini, Nabi memberitahukan.

أَنَّ مَنْ أَرَادَ بِهِ اللهُ خَيْرًا عَظِيمًا، وَنَفْعًا كَثِيرًا، يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Bahwa siapa saja yang Allah kehendaki kebaikan yang besar dan manfaat yang banyak baginya, maka Dia akan memahamkannya dalam agama.

فَيَمْنَحْهُ الْعِلْمَ الشَّرْعِيَّ الَّذِي لَا يُدَانِيهِ خَيْرٌ فِي هَذَا الْوُجُودِ فِي فَضْلِهِ وَشَرَفِهِ، وَعُلُوِّ دَرَجَتِهِ
Maka Dia akan memberinya ilmu syar'i yang tidak ada kebaikan lain yang dapat menandinginya di alam ini dalam keutamaannya, kemuliaannya, dan ketinggiannya.

لِأَنَّهُ مِيرَاثُ الْأَنْبِيَاءِ الَّذِي لَمْ يُوَرِّثُوا غَيْرَهُ
Karena ilmu tersebut adalah warisan para nabi yang mereka tidak mewariskan selainnya.

وَجَاءَ قَوْلُهُ: «خَيْرًا» نَكِرَةً؛ لِيَشْمَلَ الْقَلِيلَ وَالْكَثِيرَ، وَالتَّنْكِيرُ لِلتَّعْظِيمِ أَيْضًا؛ لِأَنَّ الْمَقَامَ يَقْتَضِيهِ
Kata "kebaikan" dalam hadits ini disebut dalam bentuk nakirah (umum), agar mencakup sedikit maupun banyak, serta bentuk nakirah itu juga menunjukkan pengagungan, karena konteksnya memang menuntut demikian.

ثُمَّ أَخْبَرَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْمُعْطِيَ حَقِيقَةً هُوَ اللهُ تَعَالَى
Kemudian Nabi mengabarkan bahwa yang memberi secara hakiki adalah Allah Ta’ala.

وَلَسْتُ أَنَا مُعْطِيًا
Dan aku bukanlah pemberi.

وَإِنَّمَا أَنَا أَقْسِمُ مَا أُمِرْتُ بِقِسْمَتِهِ عَلَى حَسَبِ مَا أُمِرْتُ بِهِ
Aku hanya membagikan apa yang diperintahkan kepadaku untuk dibagikan, sesuai dengan apa yang diperintahkan kepadaku.

فَالْأُمُورُ كُلُّهَا بِمَشِيئَةِ اللهِ تَعَالَى وَتَقْدِيرِهِ
Semua perkara berada dalam kehendak dan ketetapan Allah Ta’ala.

وَالْإِنْسَانُ مُصَرَّفٌ مَرْبُوبٌ
Dan manusia adalah makhluk yang diatur dan dikuasai.

فَالْمَالُ لِلهِ تَعَالَى، وَالْعِبَادُ لَهُ سُبْحَانَهُ
Maka harta adalah milik Allah Ta’ala, dan para hamba adalah milik-Nya, Mahasuci Dia.

وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاسِمٌ بِإِذْنِهِ مَالَهُ بَيْنَكُمْ
Dan Nabi hanyalah pembagi harta-Nya di antara kalian dengan izin-Nya.

فَمَنْ قَسَمَ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرًا، فَبِقَدَرِ اللهِ تَعَالَى وَمَا سَبَقَ لَهُ فِي الْكِتَابِ
Maka siapa yang Nabi bagikan banyak harta kepadanya, itu adalah dengan takdir Allah Ta’ala dan apa yang telah ditetapkan baginya dalam Kitab (Lauh Mahfuz).

وَكَذَا مَنْ قَسَمَ لَهُ قَلِيلًا
Demikian pula bagi yang dibagikan sedikit.

فَلَا يَزْدَادُ لِأَحَدٍ فِي رِزْقِهِ، كَمَا لَا يَزْدَادُ فِي أَجَلِهِ
Maka tidak akan bertambah rezeki seseorang, sebagaimana tidak akan bertambah ajalnya.

وَسَبَبُ قَوْلِهِ لِذَلِكَ تَطْيِيبُ قُلُوبِ النَّاسِ؛ لِمُفَاضَلَتِهِ بَعْضَ النَّاسِ بِالْعَطَاءِ
Alasan beliau mengucapkan hal itu adalah untuk menenangkan hati manusia karena adanya perbedaan pemberian di antara mereka.

ثُمَّ أَخْبَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ثَابِتَةً عَلَى دِينِهِ
Kemudian Nabi mengabarkan kepada kita bahwa akan selalu ada sekelompok umat Islam yang teguh dalam agamanya.

وَفِي الْحَدِيثِ: فَضْلُ الْعِلْمِ، وَفَضْلُ تَعَلُّمِهِ
Dalam hadits ini terdapat keutamaan ilmu dan keutamaan mempelajarinya.

وَأَنَّ الْعِلْمَ الشَّرْعِيَّ أَشْرَفُ الْعُلُومِ إِطْلَاقًا؛ لِعَلَاقَتِهِ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Dan bahwa ilmu syar'i adalah ilmu yang paling mulia secara mutlak, karena hubungannya dengan Allah 'Azza wa Jalla.

وَفِيهِ: أَنَّ الْفِقْهَ فِي الدِّينِ مِنْ عَلَامَاتِ خَيْرِيَّةِ الْمُسْلِمِ
Dalam hadits ini juga terdapat dalil bahwa pemahaman agama adalah tanda kebaikan seorang Muslim.

وَفِيهِ: أَنَّ الْإِسْلَامَ لَا يَذِلُّ وَإِنْ كَثُرَ أَعْدَاؤُهُ
Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa Islam tidak akan terhina meskipun musuh-musuhnya banyak. 

وَفِيهِ: عَلَمٌ مِنْ أَعْلَامِ نُبُوَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dan dalam hadits ini juga terdapat bukti dari tanda-tanda kenabian beliau .

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/162


Pelajaran dari Hadits ini


 

1. Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang kepada Hamba-Nya

Allah memiliki sifat حليمٌ رحيمٌ (Maha Penyantun dan Maha Penyayang), yang menunjukkan bahwa Dia selalu menghendaki kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini menjadi dasar bahwa segala perintah dan ketetapan-Nya pasti membawa manfaat.


2. Keutamaan Ilmu Syar’i dalam Islam

  • Nabi ﷺ bersabda bahwa barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka dia akan diberi pemahaman dalam agama.
  • Ilmu syar’i (ilmu agama) lebih utama dibanding ilmu duniawi karena memiliki keutamaan yang tidak tertandingi dalam hal kemuliaan dan kedudukannya.
  • Ilmu syar’i adalah warisan para nabi, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
    "Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang besar."
  • Ilmu syar’i juga memiliki peranan dalam mengangkat derajat seseorang di dunia dan akhirat.

3. Ilmu adalah Karunia dari Allah, Bukan Semata-Mata Usaha Manusia

  • Nabi ﷺ menegaskan bahwa yang memberikan ilmu dan pemahaman hakiki adalah Allah, bukan manusia.
  • Manusia hanya menjalankan tugasnya dalam menyampaikan dan membagi ilmu, tetapi hakikatnya Allah-lah yang memberikan pemahaman kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

4. Rezeki dan Pembagian Kekayaan adalah Ketetapan Allah

  • Nabi ﷺ menegaskan bahwa beliau bukanlah pemberi harta, tetapi hanya membagi apa yang telah diperintahkan oleh Allah.
  • Harta dan rezeki seseorang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak bisa bertambah atau berkurang dari yang telah ditentukan.
  • Konsep ini mengajarkan manusia untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah serta tidak iri terhadap orang lain yang mendapatkan lebih banyak.

5. Islam Akan Terus Ditegakkan oleh Sebagian Umat hingga Hari Kiamat

  • Akan selalu ada sekelompok kaum Muslimin yang tetap teguh dalam agamanya hingga hari kiamat.
  • Sebagian ulama menafsirkan bahwa mereka adalah orang-orang yang berjihad dan berjuang untuk meninggikan kalimat Allah.
  • Sebelum datangnya kiamat, Allah akan mengirimkan angin lembut yang akan mencabut nyawa orang-orang beriman sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang fasik.

6. Islam Tidak Akan Pernah Hancur, Meskipun Banyak Musuhnya

  • Islam tidak akan pernah musnah meskipun banyak yang menentangnya.
  • Selalu ada generasi yang akan mewarisi kebenaran dan mempertahankan agama ini.

7. Keutamaan Memahami Fikih dalam Agama

  • Memahami agama dengan baik adalah tanda kebaikan seseorang di sisi Allah.
  • Seorang Muslim yang memiliki pemahaman agama yang benar akan lebih mudah menjalani hidup sesuai dengan syariat dan lebih siap menghadapi fitnah dunia.

8. Ilmu Agama Adalah Ilmu yang Paling Mulia

  • Ilmu syar’i memiliki hubungan langsung dengan Allah dan lebih mulia dibanding ilmu-ilmu lainnya.
  • Keutamaan menuntut ilmu agama sangat tinggi, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
    "Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)

9. Salah Satu Tanda Kenabian Nabi Muhammad ﷺ

  • Hadits ini juga menjadi salah satu bukti kenabian beliau ﷺ karena apa yang disabdakan oleh beliau benar-benar terjadi, yaitu Islam terus bertahan meskipun ada banyak tantangan dan rintangan.

Penutup Kajian


 Hadirin yang dirahmati Allah, setelah kita mengkaji hadits ini, ada beberapa poin penting yang bisa kita simpulkan sebagai berikut:

Ilmu syar’i adalah anugerah terbesar – Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya. Oleh karena itu, ilmu syar’i lebih berharga daripada harta dunia.

Islam akan selalu tegak hingga hari kiamat – Meskipun ada berbagai tantangan dan gangguan dari musuh-musuh Islam, akan selalu ada sekelompok orang yang tetap berpegang teguh pada agama ini hingga akhir zaman.

Semua rezeki dan pembagian berasal dari Allah – Nabi ﷺ menegaskan bahwa Beliau hanya membagikan apa yang diperintahkan oleh Allah. Ini mengajarkan kita untuk ridha terhadap ketentuan Allah dan tidak iri terhadap apa yang diberikan kepada orang lain.

Keutamaan memahami agama – Menjadi seorang yang faqih dalam agama adalah tanda keberkahan dalam hidup, dan ini adalah warisan para nabi yang harus kita kejar.


🔸 Saran dan Nasehat 🔸

🌿 Teruslah belajar dan mengamalkan ilmu – Ilmu agama bukan sekadar teori, tetapi harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan puas hanya dengan mendengar kajian, tetapi jadikan ilmu sebagai bagian dari akhlak dan ibadah kita.

🌿 Jangan terpengaruh oleh dunia yang menipu – Jangan sampai kita lebih sibuk mengejar dunia daripada menuntut ilmu agama. Harta bisa habis, jabatan bisa lepas, tetapi ilmu yang bermanfaat akan menjadi cahaya di dunia dan akhirat.

🌿 Bersyukur jika Allah memberi kita kesempatan belajar agama – Ini tanda kebaikan dari Allah, maka jangan disia-siakan. Gunakan waktu dan tenaga kita untuk memperdalam ilmu syar’i.

🌿 Jadilah bagian dari kelompok yang menjaga Islam – Hadits ini mengingatkan kita bahwa Islam akan terus ada hingga kiamat, maka jadilah bagian dari orang-orang yang menjaga agama ini dengan ilmu, amal, dan dakwah.


🔸 Harapan Setelah Kajian 🔸

Semoga setelah kajian ini:

💡 Kita semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu agama dan memahaminya dengan benar.
💡 Kita semakin yakin bahwa Islam akan selalu tegak dan tidak akan terkalahkan meskipun banyak tantangan.
💡 Kita lebih bersyukur atas ilmu yang diberikan oleh Allah, serta berusaha mengamalkannya dengan baik.
💡 Kita lebih ridha terhadap ketentuan Allah dalam rezeki dan kehidupan kita.

Semoga Allah سبحانه وتعالى menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba yang diberi pemahaman agama, yang selalu istiqamah di atas jalan kebenaran, dan termasuk dalam kelompok orang-orang yang Allah cintai.

Akhirnya, kita akhiri kajian ini dengan doa:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا، وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.

 

 

 

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers