Hadits: 3 (Tiga) Tanda Orang Munafik
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu ini. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, suri teladan bagi seluruh umat manusia.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Di dunia ini, kita seringkali berinteraksi dengan berbagai macam orang, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Ada kalanya kita berhadapan dengan orang yang penuh janji, ucapan manis, atau tawaran yang menggoda. Namun, ada satu hal yang harus kita waspadai—tanda-tanda kemunafikan.
Dalam hadits yang akan kita kaji hari ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kita petunjuk yang sangat jelas tentang ciri-ciri orang yang munafik. Mari kita baca bersama:
-----
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إذَا حَدَّثَ
كَذَبَ، وإذَا وعَدَ أخْلَفَ، وإذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.
Tanda orang
munafik ada tiga: apabila berbicara, ia berdusta; apabila berjanji, ia
mengingkari; dan apabila diberi amanah, ia berkhianat.
HR
Al-Bukhari (33) dan Muslim (59)
Syarah Hadits
النِّفَاقُ نَوْعَانِ
Kemunafikan ada dua jenis.
نِفَاقٌ اعْتِقَادِيٌّ يُخْرِجُ صَاحِبَهُ
عَنِ الإِيمَانِ
Kemunafikan keyakinan yang mengeluarkan pelakunya dari keimanan.
وَهُوَ إِظْهَارُ الإِسْلَامِ وَإِخْفَاءُ
الكُفْرِ
Yaitu menampakkan Islam dan menyembunyikan kekufuran.
وَنِفَاقٌ عَمَلِيٌّ
Dan kemunafikan amal.
وَهُوَ التَّشَبُّهُ بِالمُنَافِقِينَ فِي
أَخْلَاقِهِمْ
Yaitu menyerupai orang-orang munafik dalam akhlak mereka.
وَهَذَا لَا يُخْرِجُ صَاحِبَهُ عَنِ
الإِيمَانِ
Yang ini tidak mengeluarkan pelakunya dari keimanan.
إِلَّا أَنَّهُ كَبِيرَةٌ مِنَ الكَبَائِرِ
Namun ia termasuk dosa besar.
وَفِي هَذَا الحَدِيثِ
Dalam hadits ini.
بَيَّنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ النِّفَاقَ العَمَلِيَّ
Nabi ﷺ menjelaskan kemunafikan amal.
وَذَكَرَ فِيهِ العَلَامَاتِ المُميِّزَةَ
لَهُ
Dan menyebutkan tanda-tanda yang membedakannya.
فَقَالَ: آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ
Beliau bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga."
أَي: مِنْ عَلَامَاتِ النِّفَاقِ العَمَلِيِّ
Artinya, termasuk tanda-tanda kemunafikan amal.
الَّتِي تَدُلُّ عَلَى أَنَّ صَاحِبَهَا
يُشْبِهُ المُنَافِقِينَ فِي أَعْمَالِهِمْ وَأَخْلَاقِهِمْ
Yang menunjukkan bahwa pelakunya menyerupai orang-orang munafik dalam perbuatan
dan akhlaknya.
أَنْ تُوجَدَ فِي المَرْءِ هَذِهِ الخِصَالُ
الثَّلَاثُ أَوْ بَعْضُهَا
Jika pada seseorang terdapat tiga sifat ini atau sebagian darinya.
فَالعَلَامَةُ الأُولَى: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
Tanda yang pertama: apabila berbicara, ia berdusta.
وَذَلِكَ بِأَنْ يَشْتَهِرَ ذَلِكَ
الإِنْسَانُ بِالكَذِبِ فِي الحَدِيثِ
Yaitu jika orang tersebut dikenal suka berdusta dalam perkataan.
وَالعَلَامَةُ الثَّانِيَةُ: إِذَا وَعَدَ
أَخْلَفَ
Tanda yang kedua: apabila berjanji, ia mengingkari.
وَذَلِكَ بِأَنْ يَشْتَهِرَ بِخُلْفِ الوَعْدِ
Yaitu jika ia dikenal suka mengingkari janji.
بِحَيْثُ إِذَا وَعَدَ بِشَيْءٍ تَعَمَّدَ
الخُلْفَ
Sehingga setiap kali berjanji, ia sengaja tidak menepatinya.
وَالعَلَامَة الثَّالِثَة: إِذَا ائْتُمِنَ
خَانَ
Tanda yang ketiga: apabila diberi amanah, ia berkhianat.
وَذَلِكَ بِأَنْ يَشْتَهِرَ بِالخِيَانَةِ
بَيْنَ النَّاسِ
Yaitu jika ia dikenal suka berkhianat di kalangan masyarakat.
وَهَذِهِ الأَشْيَاءُ المَذْكُورَةُ تَرْجِعُ
إِلَى أَصْلٍ وَاحِدٍ
Hal-hal yang disebutkan ini kembali kepada satu pokok.
وَهُوَ النِّفَاقُ الَّذِي يُبَايِنُهُ
الصِّدْقُ
Yaitu kemunafikan yang berlawanan dengan kejujuran.
وَيُزَايِلُهُ الوَفَاءُ
Dan berbeda dengan sikap menepati janji.
وَتُنَافِيهِ الأَمَانَةُ
Serta bertentangan dengan sikap amanah.
وَالمَقْصُودُ مِنَ الحَدِيثِ
Maksud dari hadits ini.
أَنَّ هَذِهِ الخِصَالَ خِصَالُ نِفَاقٍ
Bahwa sifat-sifat ini adalah sifat kemunafikan.
وَصَاحِبُهَا شَبِيهٌ بِالمُنَافِقِينَ فِي
هَذِهِ الخِصَالِ
Dan pelakunya mirip dengan orang-orang munafik dalam sifat-sifat ini.
وَمُتَخَلِّقٌ بِأَخْلَاقِهِمْ
Serta berakhlak seperti mereka.
لَا أَنَّهُ مُنَافِقٌ يُظْهِرُ الإِسْلَامَ وَهُوَ
يُبْطِنُ الكُفْرَ
Bukan berarti ia seorang munafik yang menampakkan Islam tetapi menyembunyikan
kekufuran.
وَلَمْ يُرِدِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا أَنَّهُ مُنَافِقٌ نِفَاقَ الكُفَّارِ المُخَلَّدِينَ
فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ
Nabi ﷺ tidak bermaksud bahwa pelakunya adalah munafik seperti
orang-orang kafir yang kekal di lapisan paling bawah neraka.
وَفِي الحَدِيثِ: تَنْبِيهٌ عَلَى صِفَاتِ
النِّفَاقِ المَذْمُومَةِ
Dalam hadits ini terdapat peringatan tentang sifat-sifat kemunafikan yang
tercela.
لِلتَّخْوِيفِ وَالتَّحْذِيرِ مِنَ الوُقُوعِ
فِيهَا
Untuk menakut-nakuti dan memperingatkan agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/5957
Pelajaran dari Hadits ini
Kemunafikan Ada Dua Jenis
- Nifaq I'tiqadi (Kemunafikan Keyakinan):
Kemunafikan ini mengeluarkan pelakunya dari keimanan. Pelaku nifaq i'tiqadi menampakkan dirinya sebagai seorang Muslim, tetapi di dalam hatinya menyembunyikan kekufuran. - Nifaq Amali (Kemunafikan Amal):
Kemunafikan ini berupa perilaku yang menyerupai akhlak orang-orang munafik. Meskipun tidak mengeluarkan pelakunya dari keimanan, nifaq amali termasuk dosa besar yang berbahaya.
- Nifaq I'tiqadi (Kemunafikan Keyakinan):
Tanda-Tanda Kemunafikan Amal
Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan tiga tanda kemunafikan amal yang perlu diwaspadai:- Apabila Berbicara, Berdusta:
Seseorang yang dikenal suka berdusta dalam perkataan menunjukkan sifat nifaq amali. - Apabila Berjanji, Mengingkari:
Pelaku dikenal tidak menepati janji dengan sengaja. - Apabila Diberi Amanah, Berkhianat:
Orang yang berkhianat atas amanah yang diberikan kepadanya juga menunjukkan tanda kemunafikan amal.
- Apabila Berbicara, Berdusta:
Kaitan Antara Kemunafikan dan Akhlak
- Kemunafikan amal bertentangan dengan tiga sifat utama:
- Kejujuran sebagai lawan dari dusta.
- Kesetiaan sebagai lawan dari ingkar janji.
- Amanah sebagai lawan dari pengkhianatan.
- Kemunafikan amal bertentangan dengan tiga sifat utama:
Bahaya Sifat-Sifat Kemunafikan
Teks ini menekankan bahwa meskipun sifat-sifat nifaq amali tidak sama dengan nifaq i'tiqadi yang menyebabkan kekufuran, pelakunya tetap menyerupai orang-orang munafik dalam akhlak dan perilaku mereka. Nabi ﷺ memperingatkan agar umat Islam menjauhi sifat-sifat ini karena dampak negatifnya dalam hubungan sosial dan agama.Peringatan dan Peningkatan Kesadaran
Hadis ini memberikan peringatan untuk menakut-nakuti dan mencegah umat Islam dari terjerumus dalam sifat-sifat munafik. Hal ini bertujuan untuk menjaga akhlak mulia dan integritas sebagai seorang Muslim sejati.Pelajaran Moral dan Praktis
- Menjaga kejujuran dalam setiap perkataan.
- Menepati janji yang telah diucapkan.
- Memegang amanah dengan penuh tanggung jawab.
Sifat-sifat ini menjadi dasar dalam membangun kepercayaan dan keharmonisan dalam masyarakat.
Belajar
membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat
النفاق نوعان: نفاق اعتقادي يخرج صاحبه عن الإيمان،
وهو إظهار الإسلام وإخفاء الكفر، ونفاق عملي، وهو التشبه بالمنافقين في أخلاقهم،
وهذا لا يخرج صاحبه عن الإيمان، إلا أنه كبيرة من الكبائر.وفي هذا الحديث بين
النبي صلى الله عليه وسلم النفاق العملي، وذكر فيه العلامات المميزة له، فقال: آية
المنافق ثلاث، أي: من علامات النفاق العملي التي تدل على أن صاحبها يشبه المنافقين
في أعمالهم وأخلاقهم أن توجد في المرء هذه الخصال الثلاث أو بعضها؛ فالعلامة
الأولى: إذا حدث كذب؛ وذلك بأن يشتهر ذلك الإنسان بالكذب في الحديث. والعلامة
الثانية: إذا وعد أخلف، وذلك بأن يشتهر بخلف الوعد، بحيث إذا وعد بشيء تعمد الخلف.
والعلامة الثالثة: إذا ائتمن خان، وذلك بأن يشتهر بالخيانة بين الناس.وهذه الأشياء
المذكورة ترجع إلى أصل واحد؛ وهو النفاق الذي يباينه الصدق، ويزايله الوفاء،
وتنافيه الأمانة، والمقصود من الحديث: أن هذه الخصال خصال نفاق، وصاحبها شبيه
بالمنافقين في هذه الخصال، ومتخلق بأخلاقهم، لا أنه منافق يظهر الإسلام وهو يبطن
الكفر، ولم يرد النبي صلى الله عليه وسلم بهذا أنه منافق نفاق الكفار المخلدين في
الدرك الأسفل من النار.وفي الحديث: تنبيه على صفات النفاق المذمومة للتخويف
والتحذير من الوقوع فيها.
----- Penutup -----
Hadirin sekalian,
Hadits ini bukan hanya memberikan kita panduan untuk mengenali orang lain, tetapi juga untuk mengenali diri kita sendiri. Apakah kita sudah jujur dalam setiap perkataan kita? Apakah kita menepati janji yang telah kita buat? Apakah kita menjaga amanah dengan sebaik-baiknya?
Semoga kajian ini membuka hati kita untuk lebih berhati-hati dalam menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Mari kita dengarkan dan renungkan hadits ini dengan penuh perhatian, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.