Hadits: Keistimewaan Hari Jumat Sebagai Hari Terbaik Sepanjang Masa
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ،
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah,
Hari Jumat adalah hari yang sangat sering kita lalui setiap pekan, namun amat disayangkan, masih banyak di antara kita yang belum memahami dengan sungguh-sungguh kedudukannya dalam Islam. Di masyarakat, hari Jumat terkadang hanya dipandang sebagai hari libur rutin, atau sekadar momen untuk melaksanakan shalat Jumat, tanpa disertai penghargaan dan penghayatan akan keutamaannya yang sangat agung. Bahkan ada sebagian kaum Muslimin yang justru menyibukkan diri dengan urusan duniawi, melalaikan ibadah, atau menjadikan hari ini seperti hari-hari biasa lainnya tanpa ada semangat tambahan untuk beramal saleh.
Padahal, jika kita membuka kembali khazanah sabda Rasulullah ﷺ, kita akan dapati bahwa hari Jumat adalah hari istimewa yang mengandung berbagai peristiwa besar dalam sejarah manusia: penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam, dimasukkannya beliau ke surga, bahkan dikeluarkannya dari surga—dan kelak, terjadinya kiamat pun akan berlangsung pada hari ini. Hadits yang akan kita bahas hari ini menunjukkan bahwa hari Jumat bukan sekadar momen mingguan, tapi ia adalah titik penting dalam perjalanan awal dan akhir kehidupan manusia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggali faedah hadits ini agar kita tidak melewati hari Jumat dengan kelalaian dan kehampaan. Kajian ini bukan hanya akan memperluas wawasan kita tentang sejarah dan keutamaan hari Jumat, tetapi juga akan menggugah kesadaran kita agar lebih menghidupkan hari Jumat dengan ibadah, doa, dan amal-amal terbaik yang dicintai Allah Ta‘ala.
Maka marilah kita hadiri majelis ini dengan hati yang hadir, pikiran yang terbuka, dan semangat untuk mengamalkan. Semoga Allah menjadikan hari Jumat kita penuh keberkahan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang memuliakan waktu-waktu yang dimuliakan oleh-Nya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ
عليه الشَّمْسُ يَوْمُ الجُمُعَةِ، فيه خُلِقَ آدَمُ، وفيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ،
وفيهِ أُخْرِجَ مِنْها، ولا تَقُومُ السَّاعَةُ إلَّا في يَومِ الجُمُعَةِ
Sebaik-baik hari yang pada hari itu terbit matahari adalah
hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke
dalam surga, dan pada hari itu juga ia dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak
akan terjadi kecuali pada hari Jumat.
HR. Muslim (854), Ahmad (7199), al-Tirmidzi (491), al-Nasai
dalam al-Sunan al-Kubra (11147), dan Ibnu Majah (1084).
Arti
dan Penjelasan Per Kalimat
خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ عليه الشَّمْسُ
Hari terbaik yang matahari terbit padanya
Perkataan ini menunjukkan keistimewaan hari Jumat
dibanding hari-hari lainnya dalam sepekan.
Penggunaan kata “خَيْرُ” menunjukkan
keutamaan yang paling tinggi, bukan sekadar kebaikan biasa.
Redaksi ini juga mengisyaratkan bahwa nilai sebuah waktu bisa berbeda di
sisi Allah ﷻ tergantung peristiwa-peristiwa besar yang dikaitkan dengannya.
Penyebutan matahari dalam konteks ini memberi kesan universal: bahwa
keutamaan ini bukan hanya untuk umat Islam, melainkan untuk seluruh makhluk
yang terpapar sinar matahari.
يَوْمُ الجُمُعَةِ
Hari Jumat
Hari Jumat memiliki kedudukan yang agung dalam Islam,
sampai-sampai disebut sebagai "sayyidul ayyam" (penghulu segala
hari).
Dalamnya terdapat salat Jumat yang diwajibkan bagi laki-laki, waktu
dikabulkannya doa, serta banyak keutamaan lain yang tidak ada pada hari-hari
lainnya.
Penunjukan secara eksplisit terhadap hari ini menegaskan pentingnya
memperhatikan adab-adab dan amalan khusus di hari Jumat.
Keagungannya juga terlihat dari perintah Allah dalam Surah al-Jumu’ah ayat
9: “Apabila diseru untuk salat Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah.”
فيه خُلِقَ آدَمُ
Pada hari itu Adam diciptakan
Penciptaan Nabi Adam ‘alayhis salam sebagai manusia
pertama adalah peristiwa monumental dalam sejarah kemanusiaan.
Penyebutan peristiwa ini menunjukkan bahwa hari Jumat adalah awal dari misi
manusia sebagai khalifah di bumi.
Penciptaan Adam juga menjadi pengingat bagi umat manusia akan asal-usul dan
tanggung jawab mereka terhadap kehidupan dunia dan akhirat.
Ini juga mengandung pelajaran bahwa hari Jumat adalah hari penciptaan dan
awal kehidupan.
وفيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ
Dan pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga
Allah ﷻ tidak hanya menciptakan Adam pada hari
Jumat, tetapi juga memuliakannya dengan memasukkannya ke surga pada hari yang
sama.
Ini menunjukkan bahwa hari Jumat adalah hari penuh anugerah dan kenikmatan.
Peristiwa ini mengingatkan manusia bahwa surga adalah tujuan awal dan akhir
sejati manusia jika ia taat kepada Tuhannya.
Hari Jumat menjadi simbol dari rahmat dan karunia Allah yang luas.
وفيهِ أُخْرِجَ مِنْها
Dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya
Dikeluarkannya Adam dari surga menjadi pelajaran penting
bahwa kejatuhan manusia terjadi karena ketidaktaatan kepada perintah Allah.
Peringatan ini datang setiap hari Jumat, mengajak manusia untuk kembali
merenungi dosa-dosa dan bertobat.
Hari Jumat menggabungkan memori akan nikmat surga dan penderitaan akibat
maksiat—menggugah kesadaran untuk bersungguh-sungguh dalam amal saleh.
Ini menjadikan Jumat sebagai momentum muhasabah, bukan sekadar rutinitas
mingguan.
ولا تَقُومُ السَّاعَةُ إلَّا في يَومِ
الجُمُعَةِ
Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat
Ini adalah peringatan besar bagi seluruh umat manusia
bahwa hari Jumat adalah hari yang penuh potensi ketakjuban dan kedahsyatan.
Kedatangan hari kiamat di hari Jumat menambah dimensi spiritual hari ini:
hari penuh rahmat, namun juga hari yang berpotensi menjadi hari kehancuran.
Penyebutan ini membuat umat Islam tidak memandang enteng hari
Jumat—melainkan harus menyambutnya dengan kesiapan ruhani.
Ia menjadi hari pertemuan antara awal kehidupan dan akhir zaman, antara
penciptaan dan kehancuran.
Syarah Hadits
مِنْ حِكْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى أَنْ فَضَّلَ
بَعْضَ مَخْلُوقَاتِهِ عَلَى بَعْضٍ
Dari hikmah Allah Ta‘ala adalah bahwa Dia melebihkan sebagian makhluk-Nya atas
sebagian yang lain
وَمِنْ ذَلِكَ تَفْضِيلُ بَعْضِ الْأَيَّامِ
عَلَى بَعْضٍ
Dan di antara bentuknya adalah keutamaan sebagian hari atas hari yang lain
مِثْلُ تَفْضِيلِ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَلَيْلَةِ
الْقَدْرِ، وَيَوْمِ الْجُمُعَةِ
Seperti keutamaan hari Arafah, malam Lailatul Qadar, dan hari Jumat
وَلِكُلِّ وَقْتٍ مِنْهُمْ فَضْلُهُ
الْمُخْتَلِفُ عَنْ غَيْرِهِ
Dan setiap waktu dari mereka memiliki keutamaannya yang berbeda dari yang lain
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يُخْبِرُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dan dalam hadits ini, Nabi ﷺ mengabarkan
أَنَّ خَيْرَ يَوْمٍ مِنْ أَيَّامِ
الْأُسْبُوعِ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ هُوَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ
Bahwa hari terbaik dalam sepekan yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat
وَمِنْ خَصَائِصِ ذَلِكَ الْيَوْمِ
Dan di antara kekhususan hari itu
أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَ فِيهِ
أَبَا الْبَشَرِ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
Bahwa Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan padanya bapak manusia, Adam ‘alaihis
salam
وَفِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
الْجَنَّةَ
Dan padanya Allah memasukkan dia ke dalam surga
وَفِيهِ أُخْرِجَ آدَمُ وَزَوْجَتُهُ مِنَ
الْجَنَّةِ
Dan padanya Adam dan istrinya dikeluarkan dari surga
وَهَبَطَ إِلَى الْأَرْضِ لِلْخِلَافَةِ
فِيهَا
Dan ia turun ke bumi untuk menjadi khalifah di dalamnya
وَخُرُوجُهُ مِنْهَا هُوَ خُرُوجُ الْعَائِدِ
لَهَا
Dan keluarnya dia darinya adalah keluarnya orang yang akan kembali kepadanya
لِأَنَّ الْجَنَّةَ هِيَ فِي الْأَصْلِ
مَسْكَنُهُ
Karena surga pada asalnya adalah tempat tinggalnya
لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ: {اسْكُنْ
أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ}
Karena Allah Ta‘ala berfirman: "Tinggallah engkau dan istrimu di
surga"
وَيَوْمُ خُرُوجِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ مِنَ
الْجَنَّةِ
Dan hari keluarnya dia ‘alaihis salam dari surga
هُوَ يَوْمُ خِلَافَتِهِ فِي الْأَرْضِ
وَنُزُولِهِ لَهَا
Adalah hari dimulainya kepemimpinannya di bumi dan turunnya dia ke sana
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ
Dan tidak akan terjadi hari kiamat
أَيْ: يَوْمُ الْقِيَامَةِ
Yaitu: hari kiamat
إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Kecuali pada hari Jumat
بَيْنَ الصُّبْحِ وَطُلُوعِ الشَّمْسِ
Antara waktu subuh dan terbitnya matahari
وَذِكْرُ هَذِهِ الْأَحْدَاثِ الْعِظَامِ
Dan penyebutan peristiwa-peristiwa besar ini
وَهَذِهِ الْقَضَايَا الْمَعْدُودَةِ
Dan perkara-perkara yang terbatas ini
الَّتِي وَقَعَتْ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Yang terjadi pada hari Jumat
قِيلَ: لَيْسَتْ لِذِكْرِ فَضِيلَتِهِ
Dikatakan: itu bukan untuk menyebutkan keutamaannya
لِأَنَّ مَا وَقَعَ فِيهِ مِنْ إِخْرَاجِ
آدَمَ وَقِيَامِ السَّاعَةِ
Karena apa yang terjadi padanya berupa pengeluaran Adam dan terjadinya kiamat
لَا يُعَدُّ مِنَ الْفَضَائِلِ
Tidak termasuk keutamaan
وَإِنَّمَا هُوَ تَعْظِيمٌ لِمَا وَقَعَ فِيهِ
Akan tetapi itu adalah bentuk pengagungan terhadap apa yang terjadi padanya
وَمَا حَدَثَ فِيهِ كَبِدَايَةٍ لِلْخَلْقِ
وَنِهَايَةٍ لَهُ
Dan terhadap apa yang terjadi padanya sebagai awal penciptaan dan akhir darinya
وَقِيلَ: بَلْ هِيَ مِنَ الْفَضَائِلِ
Dan dikatakan: bahkan itu termasuk keutamaan
لِأَنَّ خُرُوجَ آدَمَ مِنَ الْجَنَّةِ
Karena keluarnya Adam dari surga
هُوَ سَبَبُ الذُّرِّيَّةِ وَهَذَا النَّسْلِ
الْعَظِيمِ
Adalah sebab adanya keturunan dan umat manusia yang agung ini
وَوُجُودِ الرُّسُلِ وَالْأَنْبِيَاءِ
وَالْأَوْلِيَاءِ
Dan adanya para rasul, nabi, dan para wali
وَلِأَنَّ لِأَحْدَاثِ السَّاعَةِ شَأْنًا
عَظِيمًا
Dan karena peristiwa-peristiwa kiamat memiliki kedudukan yang agung
فَهِيَ سَبَبٌ لِتَعْجِيلِ اللَّهِ وَعْدَهُ
لِأَهْلِ الْإِيمَانِ
Ia merupakan sebab disegerakannya janji Allah bagi orang-orang beriman
وَوَعِيدِهِ لِأَهْلِ الْكُفْرِ
Dan ancaman-Nya bagi orang-orang kafir
وَظُهُورِ جَزَاءِ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَغَيْرِهِمْ
Serta tampaknya balasan bagi para nabi, orang-orang yang benar, para wali, dan
selain mereka
وَإِظْهَارِ كَرَامَتِهِمْ وَشَرَفِهِمْ
Dan penampakan kemuliaan dan kehormatan mereka
فَفِي يَوْمِ الْقِيَامَةِ تَرْتَفِعُ
رَايَاتُ الْمُسْلِمِينَ
Maka pada hari kiamat akan terangkat panji-panji kaum Muslimin
تَصْدِيقًا لِإِيمَانِهِمْ
Sebagai pembenaran atas keimanan mereka
وَفِي الْحَدِيثِ: فَضِيلَةُ يَوْمِ
الْجُمُعَةِ عَلَى سَائِرِ الْأَيَّامِ
Dan dalam hadits ini: keutamaan hari Jumat atas semua hari lainnya
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/37241
Pelajaran dari Hadits ini
1. Keutamaan Hari Jumat sebagai Hari Terbaik
Perkataan خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ عليه الشَّمْسُ (Hari terbaik yang matahari terbit padanya) menunjukkan bahwa hari Jumat adalah hari paling utama dibanding hari-hari lainnya dalam sepekan. Keistimewaan ini bukan hanya dilihat dari aspek ibadah seperti salat Jumat, tetapi juga karena banyak peristiwa besar terjadi pada hari ini. Kalimat ini mengajarkan kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai momentum memperbanyak amal saleh, memperhatikan adab-adabnya, dan menyambutnya dengan semangat ruhani yang tinggi. Rasulullah ﷺ juga bersabda:إنَّ مِن أفضلِ أيَّامِكم يومَ الجمعةِ ، فيه خُلِقَ آدَمُ ، وفيه قُبِضَ ، وفيه النَّفخةُ ، وفيه الصَّعقةُ ، فأكثِروا عليَّ من الصَّلاةِ فيه
(Artinya: Sesungguhnya hari Jumat adalah sebaik-baik hari kalian; pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, dan pada hari itu seluruh makhluk tersambar. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku di hari itu) – HR. Abu Dawud
2. Keagungan Hari Jumat dalam Syariat Islam
Perkataan يَوْمُ الجُمُعَةِ (Hari Jumat) adalah penegasan bahwa Allah ﷻ memilih hari ini sebagai hari agung dalam Islam. Dalam Surah al-Jumu’ah ayat 9, Allah berfirman:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
(Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli) – QS. Al-Jumu’ah: 9
Hari Jumat bukan sekadar hari libur atau rutinitas mingguan, melainkan hari pertemuan umat Islam di masjid, hari diturunkannya rahmat dan ampunan, serta hari dilipatgandakannya pahala. Semangat memuliakan hari ini juga harus tampak dari kesiapan ibadah kita sejak pagi, termasuk membaca Surah al-Kahfi, mandi Jumat, dan memakai pakaian terbaik.
3. Awal Mula Kehidupan Manusia
Perkataan فيه خُلِقَ آدَمُ (Pada hari itu Adam diciptakan) mengajarkan bahwa hari Jumat adalah awal mula sejarah manusia. Penciptaan Nabi Adam عليه السلام adalah tonggak pertama peradaban manusia di bumi. Ini mengingatkan kita bahwa keberadaan manusia bukanlah kebetulan, tetapi hasil dari ciptaan dan takdir Allah yang agung. Dengan menyadari ini, setiap manusia semestinya menyadari identitas asalnya sebagai makhluk ciptaan Allah dan menunaikan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.4. Surga adalah Asal dan Tujuan Manusia
Perkataan وفيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ (Dan pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga) mengajarkan bahwa manusia pertama pernah merasakan kenikmatan surga. Ini adalah bukti bahwa surga adalah tempat asal dan juga tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Dalam Surah Tha-Ha ayat 117, Allah mengingatkan:فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَـٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ
(Artinya: Maka Kami berkata: "Wahai Adam, sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka jangan sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, karena kamu akan celaka) – QS. Tha-Ha: 117
Kita diajak untuk mengingat bahwa kehidupan dunia bukan tempat tinggal abadi. Surga adalah rumah sejati yang perlu diperjuangkan melalui iman dan amal saleh.
5. Peringatan Akan Kejatuhan dan Dosa
Perkataan وفيهِ أُخْرِجَ مِنْها (Dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya) adalah pengingat bahwa dosa dan ketidaktaatan membawa konsekuensi besar: dikeluarkannya Adam dari surga. Hari Jumat mengandung momen refleksi terhadap kesalahan diri dan kesempatan untuk kembali kepada Allah. Setiap Jumat, seorang Muslim seharusnya menyambut hari ini dengan taubat, muhasabah, dan perbaikan diri. Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda:ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر
(Artinya: Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah lindungi ia dari fitnah kubur) – HR. Ahmad
6. Hari Jumat sebagai Penutup Dunia
Perkataan ولا تَقُومُ السَّاعَةُ إلَّا في يَومِ الجُمُعَةِ (Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat) memberi pelajaran bahwa hari ini bukan hanya awal kehidupan, tetapi juga akhir dunia. Hari Jumat adalah hari pembalasan, penghisaban, dan keadilan yang sempurna. Ini membangkitkan kesadaran bahwa waktu hidup sangat terbatas dan kita tidak tahu Jumat mana yang menjadi akhir kehidupan dunia ini. Maka hari Jumat harus diisi dengan ibadah, pertaubatan, dan persiapan menghadapi kematian.7. Nilai Waktu dalam Islam
Hadits ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa dalam Islam, waktu bukanlah entitas netral. Ada waktu-waktu yang disucikan dan dimuliakan karena peristiwa-peristiwa besar yang Allah tetapkan padanya. Hari Jumat mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan mempergunakannya sebaik mungkin. Dalam QS. Al-‘Asr: 1-3, Allah bersumpah atas waktu sebagai bentuk penegasan pentingnya waktu dalam kehidupan:وَالْعَصْرِ • إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ • إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
(Artinya: Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran serta kesabaran) – QS. Al-‘Asr: 1–3
8. Pentingnya Mengenang Asal-Usul dan Tujuan Hidup
Hadits ini juga mengajarkan bahwa manusia perlu senantiasa mengingat asal-usulnya (penciptaan Adam), nikmat yang dahulu diberikan (surga), ujian yang menyebabkan kehinaan (pengusiran), dan akhir dari perjalanan hidup (hari kiamat). Mengenang rangkaian peristiwa ini setiap Jumat menjadikan hari ini sebagai hari pendidikan ruhani yang lengkap. Ini seharusnya membentuk karakter dan arah hidup seorang Muslim agar senantiasa waspada, rendah hati, dan tekun beribadah.9. Hari Jumat adalah Momentum Taubat dan Doa
Walau hadits ini tidak secara eksplisit menyebutkan waktu dikabulkannya doa pada hari Jumat, namun berdasarkan hadits lain, Nabi ﷺ bersabda:فيه ساعةٌ لا يُوافِقُها عبدٌ مسلمٌ وهو قائمٌ يُصلِّي، يسألُ اللهَ شيئًا إلَّا أعطاه إيَّاه
(Artinya: Pada hari itu terdapat satu waktu, yang jika seorang hamba Muslim memohon sesuatu kepada Allah ketika ia sedang salat, niscaya Allah akan memberikannya) – HR. Bukhari dan Muslim
Karena itu, pelajaran dari hadits ini juga mencakup motivasi untuk memperbanyak doa, istighfar, dan memohon ampunan di hari Jumat, apalagi jika disertai dengan merenungi keagungan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari ini.
Secara keseluruhan, hadits ini mengajarkan bahwa hari Jumat bukan hanya hari ibadah mingguan, melainkan hari yang sarat makna historis, spiritual, dan eskatologis. Ia menjadi titik pertemuan antara awal kehidupan dan akhir zaman. Seorang Muslim yang memahami kedudukan Jumat dengan benar akan lebih bijak dalam memanfaatkan waktu dan meningkatkan kualitas amalnya.
Penutup
Kajian
Setelah kita menyimak dan merenungi kandungan hadits Rasulullah ﷺ tentang keutamaan hari Jumat—hari di mana diciptakannya Nabi Adam ‘alaihissalam, hari beliau dimasukkan ke dalam surga, dikeluarkan darinya, dan hari di mana kiamat akan terjadi—kita memahami bahwa hari Jumat bukanlah hari biasa. Ia adalah hari yang penuh dengan keagungan sejarah penciptaan dan hari yang menjadi simbol awal dan akhir kehidupan manusia.
Hadits ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menyadarkan kita agar lebih menghargai dan memanfaatkan hari Jumat dengan sebaik-baiknya. Hari ini adalah anugerah mingguan yang seharusnya kita isi dengan amalan-amalan terbaik: memperbanyak doa, membaca shalawat, membaca surat Al-Kahfi, datang lebih awal ke masjid, menyimak khutbah dengan khusyuk, dan memperbanyak istighfar serta dzikir kepada Allah.
Harapan kami dari kajian ini, semoga setiap peserta pulang dengan membawa semangat baru untuk menjadikan hari Jumat sebagai momentum memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mengokohkan hubungan dengan Allah ﷻ. Semoga mulai Jumat depan, kita tidak lagi memandangnya hanya sebagai rutinitas mingguan, tapi sebagai kesempatan emas yang datang hanya satu kali dalam tujuh hari, untuk meraih pahala dan ridha-Nya.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba yang memuliakan waktu-waktu yang dimuliakan-Nya, dan menerima amal ibadah kita di hari yang agung ini. آمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
وَصَلَّى
اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْـحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ